Rabu, 20 Mei 2015

Dibalik Secangkir Kopi: Sederhana Namun Luar Biasa


Kopi adalah gairah hidup kami.


K-O-P-I
Kopi.
Apa yang terlintas di pikiran Anda saat mendengar kata kopi? Hitam, pahit. Tapi dibalik itu, akan selalu ada aroma yang membangkitkan semangat setiap kali menghirupnya, dan rasanya yang akan selalu membuat Anda berdecak kagum.
Minum kopi mungkin menjadi salah satu "rutinitas" di pagi hari bagi banyak orang. Sarapan pagi mungkin ditemani kopi, saat membaca koran pagi hari, atau saat mengepulkan asap rokok.
Mungkin bagi beberapa mahasiswa, seperti saya, kopi akan menjadi salah satu sahabat setia saat bergadang mengerjakan tugas ataupun skripsi yang ditunggu deadline. Bisa dikatakan ada "addiction" tersendiri saat saya menyesap kopi.
Saya mungkin salah satu pecinta kopi. Mau nongkrong dimana aja, minuman yang saya pesan pasti kopi dan kopi olahan lainnya, tiap pagi juga minum kopi. Saya juga seorang pegawai, saat rapat dan kita dikasih pilihan minum kopi atau teh, saya justru minum kopi. Tidak sedikit orang yang heran dengan saya. Saya seorang wanita, tetapi minumnya malah kopi hitam, bukan teh. Bahkan saking ingin mengolah kopi dengan cara saya sendiri, tidak hanya untuk diminum, saya sering membuat cake atau puding rasa kopi murni atau mencampurkannya dengan coklat lalu menjadi rasa mocha.
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, setiap nongkrong di cafe, yang saya cari adalah kopi, olahan kopi yang unik dari cafe itu, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi saya. Ditambah lagi dengan Latte Art yang ditampilkan para barista. Seolah melukis di atas foam susu, latte art menjadi nilai plus tersendiri bagi saya.
Berikut merupakan beberapa Latte Art yang saya capture sebelum diminum. Sering sekali saya agak gak tega kalau minumnya. Berasa menghancurkan seni yang sudah sangat indah dibuat oleh sang barista deh.





Tapi diantara seluruh Minuman Kopi dan segala jenis sajiannya, saya lebih suka dengan kopi hitam biasa. Orang biasanya bilang kopi tubruk. Dan jenis kopi favorit saya sendiri adalah kopi Sidikalang. Kopi Sidikalang, merupakan kopi khas dari daerah Sidikalang, Sumatera Utara. Kopi Sidikalang merupakan jenis kopi Robusta. Di tengah geliatnya kopi arabica, kopi sidikalang tetap menjadi ikon kopi robusta terbaik yang bahkan katanya menyaingi kopi Brazil.

Ini dia perbedaan jenis  kopi robusta dan arabika yang dipajang oleh salah satu kedai kopi di Medan yang saya singgahi.
Biji kopinya sebelum dipanggang.

Biji Kopi setelah dipanggang
Yang paling berkesan lagi adalah saat saya bisa minum kopi langsung di daerah perkebunan kopi Sidikalang sewaktu saya berlibur di Sidikalang. Setelah berwisata ke Taman Rohani di Sidikalang, kami mampir di salah sebuah perkebunan disitu. Saya, bapak dan abang saya sangat penasaran gimana rasanya minum kopi yang langsung dari kebunnya. Sore itu, masing-masing kami disuguhi dengan secangkir kopi sidikalang. Suasanan daerah Sidikalang yang dingin karena terletak di dataran tinggi membuat kami semakin jatuh cinta dengan kopi ini.
Biji kopi yang sudah dipanggang dimasukkan dalam karung.
Ini dia biji kopi setelah dipanggang, lalu digiling sampai halus dan siap dipacking.

Sejenak sambil memandang ke arah kebun kopi, sejenak saya teringat dengan cerita Filosofi Kopi karya Dee Lestari. Saya teringat dengan kopi tiwus dalam cerita itu. Kopi hitam sederhana.
Saya teguk lagi kopi dalam cangkir saya dan saya hirup aromanya. Menggetarkan, menenangkan. Saat itu saya sangat setuju, kopi hitam yang sederhana inilah yang justru membuat saya jatuh cinta pada kopi. Sederhana tapi nikmat luar biasa.

Dee Lestari dalam Filosofi Kopi

Begitupun saat saya mencicipi  kopi Joss sewaktu di Jogja. Hanya kopi hitam sederhana, yang dicelupkan  arang panas yang masih membara. Bruuusss.... kepulan asap ditambah buih-buih didihan kopi yang menyeruak saat arang dicelupkan. Itu pula yang membuat orang terpikat menikmati rasa kopi Joss yang terletak di daerah sekitaran Malioboro. Masyarakat percaya, minum kopi Joss dapat menambah stamina bagi kaum Adam.
Dan sekali lagi, itu berasal dari kopi hitam sederhana. Sederhana namun nikmat luar biasa. Dan menikmati kopi merupakan pengalaman pribadi yang berkesan. Karena mulai dari menikmati kopi bersama, suatu percakapan luar biasa akan tercipta. Sebagaimana penggalan lagu I Finally Found Someone dari miliknya Barbara Streisand.


"It started over coffee, we started out as friends;
It's funny how from simple things; the best things begin...
"


Ada banyak lagi kopi Indonesia yang ingin saya cicipi lagi. Seperti kopi Manggar dari daerah Belitung, atau kopi Gayo, atau kopi Kintamani dari Bali yang sudah terkenal itu. Wajarlah kopi merupakan salah satu komoditi terbesar di Indonesia yang diekspor. Potensi kopi Indonesia untuk mendunia sudah selayaknya diperjuangkan.


#DibalikSecangkirKopi

7 komentar:

  1. wah sama aku juga lebih suka kopi hitam. apalagi kalau malam hari menjelang dini hari,kopi selalu menemani.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahhh iya mas!!! Saking sukanya, malah aku sering dibilangin "perkasa" banget. Hehehehe..

      Hapus
  2. liar gaya nulis pembuka postingaan: kopi, k-o-p-i. jadi inget bab pertama dari filosofi kopi..
    kopi memang hebat. ampasnya menyimpan sejuta cerita menarik :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hah? iya ya? aku lupa gimana pembukaan bab 1 nya. o.O
      ampasnya berguna banget loh. kopi tuh... lebih kreatif dr teh ... Bisa dikreasiin macem2..
      makasih udah mampir...

      Hapus
  3. Kopi emang enak, slain buat diminum jadi bumbu rubbing buat steak aja enak..
    apalagi kopi luwak, lekker!!!
    Dedy@Dentist Chef

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya emang enak. Saya baru bereksperimen dengan puding atau gak cake gitu. Ahh,,brownies kopi enak juga loh! Tapi kalo untuk steak saya belum pernah nyoba mas. Iyo kopi luwak, sayang mahal. T.T
      mas dedy chef ya? mana resep steak kopinya? siapa tau bisa saya coba dirumah.

      Hapus
  4. steak sapi pake bumbu kopi sama saus coklat, ini ito resepnya https://dentistvschef.wordpress.com/2014/09/13/recipe-coffee-chili-crusted-steak-ribeye-beef-savoury-chocolate-sauce/
    Dedy@Dentist Chef

    BalasHapus