Senin, 15 Juli 2013

I REMEMBER




Dear my Dearest,

Kamu apa kabarnya disana? Kamu baik-baik saja kah? Sepertinya kamu baik-baik saja ya disana. Gak kayak aku yang gak baik-baik disini. Kayaknya kamu bener-bener udah bisa tegak berdiri tanpa aku ya? Atau emang aku gak pernah ada di samping mu? Di hati mu? Mudah ya bagi kamu buat lupa gitu aja ? kamu hilang gitu aja, tanpa pesan dan jejak yang jelas yang kamu tinggalkan. Cuma berkas-berkas bayang mu saja yang ada, yang selalu hadir tanpa aku minta , yang selalu tiba-tiba membuyarkan pikiran ku, merusak fokusku, dan mengganggu hariku.  Yang hanya akan membuat aku mengingatmu saja, mengingat kebersamaan kita, dan hari-hari itu, hari-hari yang kita lewati dengan segala ketololan kita. Yang walau aku sekeras apa pun mengalihkannya, pasti tetap saja ada kamu. Dan pada akhirnya, itu hanya akan membuat aku merindukan hari-hari itu, merindukanmu.
8 bulan ya? Gak kerasa ya udah 8 bulan aja. Pada awalnya, tidak terbersit sedikit pun dalam benakku, kalo kamu ternyata akan sebegini nya aku rindukan. Awalnya benar-benar biasa saja. Datar. Tapi perhatian itu emang bisa meluluhkan hati wanita ya? Yang pada akhirnya, ya gini, membuat aku selalu merindukanmu.
Sebenernya kalo kamu ngasih aku kesempatan buat ngomong ke kamu, jujur aku pengen kamu yang dulu, as sweet as first. Kamu yang selalu merindukan aku, dan aku yang merindukan kamu. Yang selalu mengatakan  ‘dimana?’ , menanyakan aku , apa yang aku lakukan, dengan siapa, dan akan menelepon setiap malam hingga aku tertidur lalu keesokan paginya aku sadar bahwa aku tertidur sambil menggenggam handphone. Kamu yang dulu selalu menelepon aku, dan walaupun pembicaraan kita sudah kita akhiri, tapi tetap saja setelah telepon itu, kita tetap saja berceloteh via messenger, tanpa mengenal waktu. Kamu yang akan berkomentar miring setiap aku bercerita tentang Super Junior. Yang akan mengingatkanku untuk tidak pulang malam kalau pergi karaoke bersama teman-temanku. Bahkan terkadang sebelum makan dan istirahat siang saat kerja kamu bakal telepon atau text,”selamat makan, selamat istirahat.”  Atau setiap pagi, setelah kamu menanyakan aku apakah aku sudah sampai di kantor atau belum lalu kamu akan mengatakan, ‘sukses buat kamu hari ini.’ dan aku akan menjawab, “sukses juga buat kamu hari ini sayang.”
Iya! Aku rindu dengan hal-hal bodoh dan klise yang mungkin orang-orang bilang itu adalah romantisme kuno pada awal pacaran.  Kamu, sekarang, kapan lagi bakal melakukan hal-hal simple yang amat berbekas itu padaku lagi? Kapan lagi kita akan menunggu hujan reda bersama untuk pulang? Kapan lagi kamu akan menjemputku atau mengantarkanku pulang?  Kapan lagi kita menonton bersama? Kapan lagi kamu ke rumah? Kapan lagi kita  pergi ke pesta bersama? Atau kapan lagi kita mencari buku bersama, seperti di toko buku  tempat pertama kali kita pergi bersama? Ingatkah kamu dengan itu semua?
 Aku cuma perlu penjelasan dari kamu aja kok. Gak lebih. Jangan malah menghilang seperti ini. Ini hanya membuat aku tak tenang dan hanya memikirkanmu, mengkhawatirkanmu. Kamu tahu bagaimana sakitnya ditinggal tanpa alasan,Sayang?
         Aku berpikir, bagaimana jika nanti aku bertemu lagi dengan mu?
Aku sangat membencimu! Aku membencimu yang telah membuat aku selalu merindu.  Aku benci berkelahi dengan rindu ini, karena pada akhirnya aku lah yang kalah. Rindu ini curang! Tapi jika kerinduan dapat membawa kita kembali bersama, mungkin disitu aku akan ikhlas untuk kalah dari rindu ini. :’)

2 komentar:

  1. Awhhh awhhh....semoga si Dia disana merindukanmu juga dan cpat bertemu kembali :*
    Hehehee.....

    BalasHapus
  2. HAHAHAHAHAHA.....
    gak tau,,mon....
    :')

    BalasHapus