Dear my Dearest,
Kamu apa kabarnya disana? Kamu baik-baik saja kah? Sepertinya kamu
baik-baik saja ya disana. Gak kayak aku yang gak baik-baik disini. Kayaknya
kamu bener-bener udah bisa tegak berdiri tanpa aku ya? Atau emang aku gak
pernah ada di samping mu? Di hati mu? Mudah ya bagi kamu buat lupa gitu aja ?
kamu hilang gitu aja, tanpa pesan dan jejak yang jelas yang kamu tinggalkan. Cuma
berkas-berkas bayang mu saja yang ada, yang selalu hadir tanpa aku minta , yang
selalu tiba-tiba membuyarkan pikiran ku, merusak fokusku, dan mengganggu
hariku. Yang hanya akan membuat aku
mengingatmu saja, mengingat kebersamaan kita, dan hari-hari itu, hari-hari yang
kita lewati dengan segala ketololan kita. Yang walau aku sekeras apa pun
mengalihkannya, pasti tetap saja ada kamu. Dan pada akhirnya, itu hanya akan
membuat aku merindukan hari-hari itu, merindukanmu.
8 bulan ya? Gak kerasa ya udah 8 bulan aja. Pada awalnya, tidak terbersit
sedikit pun dalam benakku, kalo kamu ternyata akan sebegini nya aku rindukan.
Awalnya benar-benar biasa saja. Datar. Tapi perhatian itu emang bisa meluluhkan
hati wanita ya? Yang pada akhirnya, ya gini, membuat aku selalu merindukanmu.
Sebenernya kalo kamu ngasih aku kesempatan buat ngomong ke kamu, jujur
aku pengen kamu yang dulu, as sweet as
first. Kamu yang selalu merindukan aku, dan aku yang merindukan kamu. Yang
selalu mengatakan ‘dimana?’ , menanyakan
aku , apa yang aku lakukan, dengan siapa, dan akan menelepon setiap malam
hingga aku tertidur lalu keesokan paginya aku sadar bahwa aku tertidur sambil
menggenggam handphone. Kamu yang dulu selalu menelepon aku, dan walaupun
pembicaraan kita sudah kita akhiri, tapi tetap saja setelah telepon itu, kita
tetap saja berceloteh via messenger,
tanpa mengenal waktu. Kamu yang akan berkomentar miring setiap aku bercerita
tentang Super Junior. Yang akan mengingatkanku untuk tidak pulang malam kalau
pergi karaoke bersama teman-temanku. Bahkan terkadang sebelum makan dan
istirahat siang saat kerja kamu bakal telepon atau text,”selamat makan, selamat istirahat.” Atau setiap pagi, setelah kamu menanyakan aku
apakah aku sudah sampai di kantor atau belum lalu kamu akan mengatakan, ‘sukses
buat kamu hari ini.’ dan aku akan menjawab, “sukses juga buat kamu hari ini
sayang.”
Iya! Aku rindu dengan hal-hal bodoh dan klise yang mungkin orang-orang
bilang itu adalah romantisme kuno pada awal pacaran. Kamu, sekarang, kapan lagi bakal melakukan
hal-hal simple yang amat berbekas itu padaku lagi? Kapan lagi kita akan
menunggu hujan reda bersama untuk pulang? Kapan lagi kamu akan menjemputku atau
mengantarkanku pulang? Kapan lagi kita
menonton bersama? Kapan lagi kamu ke rumah? Kapan lagi kita pergi ke pesta bersama? Atau kapan lagi kita
mencari buku bersama, seperti di toko buku
tempat pertama kali kita pergi bersama? Ingatkah kamu dengan itu semua?
Aku cuma perlu penjelasan dari
kamu aja kok. Gak lebih. Jangan malah menghilang seperti ini. Ini hanya membuat
aku tak tenang dan hanya memikirkanmu, mengkhawatirkanmu. Kamu tahu bagaimana sakitnya
ditinggal tanpa alasan,Sayang?
Aku berpikir,
bagaimana jika nanti aku bertemu lagi dengan mu?
Aku sangat membencimu! Aku membencimu yang telah membuat aku selalu
merindu. Aku benci berkelahi dengan
rindu ini, karena pada akhirnya aku lah yang kalah. Rindu ini curang! Tapi jika kerinduan dapat membawa kita
kembali bersama, mungkin disitu aku akan ikhlas untuk kalah dari rindu ini. :’)
Awhhh awhhh....semoga si Dia disana merindukanmu juga dan cpat bertemu kembali :*
BalasHapusHehehee.....
HAHAHAHAHAHA.....
BalasHapusgak tau,,mon....
:')